Materi Dasar Manajemen Aset (Definisi, Tujuan dan Klasifikasi)
Hallo semua!!!
Disini saya akan mencoba memaparkan mengenai materi dasar manajemen aset. Mengapa ? Karena masih banyak orang yang bertanya “apa sih manajemen aset ?”. Maka dari itu disini saya akan memberikan penjelasan mengenai definisi, tujuan dan klasifikasi berdasarkan sumber yang saya dapatkan.
Aset atau dalam istilah bahasa inggris dikenal dengan istilah asset yang dikenal dalam bahasa Indonesia dengan istilah “kekayaan”. Aset dapat berwujud secara fisik maupun tidak berwujud. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa setiap individu, organisasi, perusahaan swasta atau pemerintah memiliki aaset masing-masing. Namun ketika kita memliki suatu aset, alangkah baiknya kita harus menjaga dan memeliharanya agar aset yang dimiliki dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam proses menjaga dan memelihara suatu aset, maka dibutuhkan suatu manajemen bagaimana aset tersebut dikelola. Maka dari itu, munculah istilah Manajemen Aset. Sebelum kita mengetahui bagaimana cara mengelola suatu aset, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa sebenarnya manajemen aset itu.
1. Definisi Manajemen Aset
Manajemen Aset terdiri dari dua kata, yakni “manajemen” dan “aset”.
1.1 Manajemen
Manajemen menurut George R. Terry (dalam Sugiama, 2010) “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objective.”
1.2 Aset
Aset berdasarkan perspektif ekonomi diartikan sebagai berikut : Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu, perusahaan, maupun dimiliki pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. Contoh aset yang dimiliki :
Individu : Misalnya rumah, tanah, kendaraan.
Perusahaan :Misalnya Bangunan Kantor, lahan perusahaan, mesin dan peralatan pabrik.
Secara eksplisit aset menurut sudut pandang ekonomi adalah barang (thing)
Atau sesuatu barang (anything) dimiliki oleh seseorang, sebuah organisasi baik
Swasta maupun pemerintah yang memilik :
1. Nilai ekonomi (economic value),
2. Nilai komersil (commercial value)
3. Nilai tukar (exchange value).
Aset juga dapat diartikan dari sudut pandang atau perspektif akuntansi. Berdasarkan perspektif akuntansi aset adalah kekayaan yang mencakup:
1. Kekayaan lancar (uang kas dan kekayaan lancar lainnya),
2. Aset jangka panjang atau aset tetap (long-term assets misal real estate, pabrik, peralatan dan perlengkapan),
3. Prepaid and deferred assets (expenditures for future costs misalnya asuransi, hak sewa, dan bunga),
4. Harta tak berwujud (intangible assets) seperti hak merek (trademarks), hak paten, hak cipta (copyrights), dan nama baik atau goodwill.
Maka dari itu Manajemen Aset adalah suatu ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memlihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihakn aset secara efektif dan efisien (Sugiama, 2013)
2. Tujuan Manajemen Aset
Setelah kita mengetahui apa itu manajemen aset, kita perlu mengetahui apa yang menjadi tujuan dari manajemen aset itu sendiri. Secara umum tujuan manajemen aset adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif dan efisien.
Efektif : Pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan seelumnya.
Efisien : Menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapat hasil (output) yang tinggi, atau efisien itu rasio yang tinggi antara output dengan input ( a high ratio of output to input).
Tujuan manajemen aset yang lebih rinci adalah agar mampu :
1. Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimize the whole life cost of assets),
2. Dapat menghasilkan laba maksimum (profit maximum), dan
3. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum (optimizing the utilization of assets).
3. Klasifikasi aset
3.1 Aset berwujud atau tangible assets adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera. Contoh aset berwujud antara lain berupa :
a. Tanah atau lahan
b. Bangunan
c. Infrastruktur misal jalan raya, jembatan, irigasi, waduk dan sebagainya.
3.2 Aset tidak berwujud atau intangible assets adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberi manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu. Aset ini antara lain berupa :
a. Hak paten misal untuk sebuah formulasi produk
b. Hak cipta atau copyright atas sebuah karya
c. Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau goodwill
d. Hak merek dagang
e. Hak atas usaha waralaba atau franchise
Secara lebih spesifik, integible assets dapat dikelompokan ke dalam dua bentuk utama yakni :
3.3.1 Aset tidak berwujud hukum atau aset generik intelektual adalah kekayaan yang menghasilkan hak milik secara hukum dan dapat dipertahankan dalam pengadilan hukum atas kepemilikannya, misal hak cipta, paten, merek dagang, dan hak atas rahasia dagang seperti daftar nama pelanggan.
3.3.2 Aset tidak berwujud kompetitif adalah kekayaan yang dihasilkan dari rangkaian aktivitas misal dari hasil akibat kegiatan kolaborasi, dan kegiatan kolaborasi beberapa pihak secara struktural. Aset tidak berwujud kompetitif ini sulit dibuktikan secara hukum untuk menjadi hak milik (non-ownable) sebagaimana aset tidak berwujud hukum. Beberapa contoh dampak langsung dari tingginya pengetahuan berproduksi dan kegiatan efektivitas kerja, tingkat produktivitas, rendahnya pemborosan sumberdaya, dan biaya kesempatan dalam sebuah organisasi maka akan berakibat positif pada makin rendahnya biaya (naiknya efisiensi), meningkatnya pendapatan, layanan pelanggan menjadi lebih baik, kepuasan pelanggan semakin menigkat, nilai pasar makin tinggi, dan harga saham perusahaan bersangkutan makin meningkat di pasar modal.
Aset juga dapat dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan tujuan penggunaan dan pemanfaatan aset tersebut yakni :
1. Aset untuk tujuan komersil misal aset yang dimiliki perusahaan guna mencari laba. Perusahaan BUMN dan swasta menyediakan asetnya ditujukan untuk mendukung seluruh operasi perusahaan agar mencapai laba maksimum. Seluruh lahan, bangunan berikut peralatan dan perlengkapan yang dimilikinya diorientasikan untuk kepentingan bisnis/komersil.
2. Aset untuk tujuan non komersil seperti aset peemrintah untuk pelayanan publik. Pemerintah menyediakan jalan, jembatan, irigasi, rumah sakit, sekolah dan lain-lain ditujukan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Seluruh aset tersebut tidak ditujukam untuk mencari laba, namun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa contoh aset :
(Soamole & Priatna, 2016)
Contoh aset pribadi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang termasuk ke dalam aset berwujud, yakni sepeda motor.
(Soamole & Priatna, 2016)
Contoh aset non komersil yang tidak berpusat untuk mendapatkan suatu laba yakni sebuah mesjid.
(Soamole & Priatna, 2016)
Aset berwujud yang dimiliki Politeknik Negeri Bandung, yakni sebuah gedung tempat kegiatan belajar mengajar.
Nah, itulah materi dasar mengenai manajemen aset. postingan selanjutnya saya akan membahas mengenai siklus aset yang menjadi pondasi dalam mempelajari manajemen aset. Ditunggu ya!!!!! See ya!